Powered by FeedBurner

Home » » Dampak Dari Rasa Khawatir

Dampak Dari Rasa Khawatir

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

(Foto: thinkstock)

Jakarta - Dalam porsi yang wajar, rasa khawatir kadang dibutuhkan untuk mengantisipasi perbuatan nekat yang tidak didasari pertimbangan tertentu. Namun jika sudah berlebihan, rasa khawatir justru akan mengganggu kesehatan. Apa saja akibatnya?



Para ilmuwan di Michigan State Univeristy membuktikan bahwa khawatir yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma. Gangguan yang sama sering dialami para tentara sepulang dari medan perang.



Gejala yang muncul pada gangguan PTSD antara lain munculnya mimpi-mimpi soal masa lalu (flasback) yang sangat mengganggu, menarik diri dan tidak peka, gelisah, malu dan rasa bersalah dan kadang-kadang gampang marah. Menurut para ilmuwan, salah satu pemicunya adalah khawatir yang berlebihan.



Hal itu dibuktikan dalam pengamatan terhadap sekelompok orang yang berkepribadian neurotik. Kepribadian yang identik dengan kekhawatiran yang berlebih ini dirandai dengan kegelisahan dalam level yang lebih tinggi dibanding populasi umum, serta over-reaktif terhadap lingkungannya.



Penelitian yang melibatkan 1.000 orang di Michigan bagian tenggara ini berlangsung selama 10 tahun. Dalam periode tersebut, sekitar 50 persen partisipan mengalami berbagai tipe trauma dan 5 persen di antaranya mengalami gejala yang diyakini sebagai PTSD.



Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian dengan peningkatan risiko PTSD. Seseorang dengan kepribadian neurotik yang selalu mengkhawatirkan segala sesuatu secara berlebihan cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami PTSD.



"Pertanyaannya adalah, apa perbedaan antara orang yang mengalami PTSD dan yang tidak? Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang selalu gelish biasanya lebih rentan mengalaminya. Ini adalah faktor risiko yang penting," kata Naomi Breslau yang memimpin penleitian itu seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (25/12/2012).

0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS